Yuk.. Shalat Berjamaah di Masjid

Jamaah Masjid Al-Muhajirin Mendapat Pelatihan Memandikan Jenazah

Pengurusan Jenazah tidak semua orang yang bisa dan berani melakukannya, diperlukan ilmu, keterampilan serta persyaratan tertentu agar prosesinya terselenggara dengan baik sesuai ketentuan Agama Islam, oleh karena itu Pengurus dan Jamaah Masjid Al-Muhajirin mengadakan kelanjutan Pelatihan Pengurusan Jenazah Hari Ahad (1/12/2019) di Masjid Al-Muhajirin beralamat Jalan Sukajadi Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang - Kampar.
Pelatihan Pengurusan Jenazah diikuti sekitar 50 orang jamaah Masjid Al-Muhajirin dan warga sekitarnya dan untuk bahan praktek dalam pelatihan diperankan oleh salah seorang jamaah Masjid yang bernama Rasoki, semua peserta diajarkan mengenai tata cara mengurus jenazah mulai dari Pelatihan Adab pada orang Sakit dan Menyelenggarakan Jenazah diantaranya menyiapkan peralatan, memandikan hingga mengkafani jenazah. Pelatihan Penyelengaraan Jenazah ini dibimbing oleh Ustadz Munawwir, MA.
  • Dalam pemaparannya Ustadz Munawwir, MA awalnya menjelaskan bagaimana adab menjenguk orang sakit, yakni mendoakan agar orang yang kita jenguk cepat sembuh, dan memberi semangat agar kembali pulih. 
  • Selain itu Ustadz Munawwir, MA juga menjelaskan bagaimana mentalqinkan orang yang kondisi sakaratul maut, yakni membisikkan ke telinga sebelah kanan kalimat tauhid, La ilahaillah .. cukup sekali, jangan berulang kali sehingga orang yang kondisi sekarat pun makin risau hatinya. 
  • Ketika sudah meninggal, maka tutup mata mayat yang kondisinya terbuka, juga mengatupkan mulutnya yang ternganga.
  • Berikutnya, sebelum mayat dimandikan maka hendaknya disiapkan tali pengikat, kain kapan sebanyak tiga helai (bagi laki-laki), sarung, baju dan sorban (dari kain putih), tentunya kapas, setelah lengkap, kemudian kain kapan yang lengkap itu diberi minyak wangi.
  • Sebelum dimandikan, siapkan air bersih, air kapur barus, air sabun, air bidara, sebagian air jeruk (sebab air jeruk paling bagus membersihkan noda).
  • Tahap berikutnya, saat mayat dimandikan dianjurkan dialas (seperti batang pisang atau dipangku), agar air yang disiramkan ke mayat bisa mengalir. Kemudian niat memandikan mayat, setelah bersihkan kotorannya (ditekan sampai bersih), kemudian disiram sebanyak tiga kali dengan air bersih, mayat dimiringkan ke kanan kemudian disiram tiga kali sambil digosok-gosok dengan kain putih (yang digunakan untuk menggosok badan), dimiringkan ke kiri dan siram tiga kali. Setelah disiram air kapur barus, air sabun, dan air bidara (jika ada). Setelah bersih kemudian diwudukkan, tapi ada sebagian yang mewudukkan dahulu, sebelum dimandikan.
  • Setelah diyakini bersih, maka mayat dibawa ke tempat kain kapan yang sudah disediakan, kemudian dikafani. Setelah dikafani, maka disholatkan. Jika mayat laki-laki, posisi imam di depan kepala mayat, jika perempuan, di posisi tengah badan. Cara menyolatkan akan dilanjutkan pertemuan berikutnya.
  • Setelah dikafani, jenazah lalu disholatkan, orang yang Sholat hanya berdiri dan tetap menghadap kiblat. Sholat terdiri dari empat takbir, setelah itu jenazah lalu dimakamkan, tutup Ustadz Ustadz Munawwir, MA
Tujuan diselenggarakannya kelanjutan Pelatihan Penyelengaraan Jenazah, menurut Ketua Masjid Al-Muhajirin Dr. Jarir, MA yaitu ilmu pengetahuan dan diharapkan dengan diadakan pelatihan ini, apabila ada yang meninggal maka jamaah dan warga memiliki kemampuan memandikan jenazah, mengkafani dan tidak sulit mencari orang yang bisa dalam hal pengurusan jenazah.

Semua kegiatan pelatihan ini yang diadakan oleh Pengurus Masjid Al-Muhajirin dan jamaah bukan untuk yang terakhir tetapi bisa berlanjut untuk kegiatan lainnya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel