Yuk.. Shalat Berjamaah di Masjid

Terpesona Lihat Kaligrafi Masjid Al-Muhajirin


Masjid merupakan tempat yang mulia bagi umat Islam. Masjid Al-Muhajirin hingga saat ini masih dalam tahap pembangunan finishing lantai II (dua).
Telah dimakmurkan oleh kaum muslimin, baik untuk shalat berjamaah lima waktu, shalat jumat, shalat tarawih bulan Ramadhan, shalat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha maupun kegiatan-kegiatan umat Islam lainnya.

Masjid Al-Muhajirin hadirkan kaligrafi dibuat untuk memperindah masjid dan memanjakan mata setiap jamaah yang shalat sesuai hadist Nabi :
Sesungguhnya Allah itu Indah dan menyukai Keindahan
Mempercantik masjid dengan kaligrafi sangatlah indah menawan dan mengukir kesan disetiap hati para jamaah.
Dalam tempo yang singkat pemasangan kaligrafi masjid selesai dikerjakan oleh khottot Mohd.Nashihul Amin, S.Ag bersama M. Rasoki dan Muhammad Basir.
Ketiganya adalah jamaah masjid dan informasi Nashihul tentang kaligrafi bisa diakses di website : https://www.pustaka-kaligrafi.com mengerjakan kaligrafi secara profesional.

Menurut Nashihul Amin, S.Ag, kaligrafi dipasang pada dinding masjid di dalam ruang shalat mengandung arti dan fungsi, terdiri dari kutipan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist Nabi.
yaitu :

Pada sisi kanan, atas dan kiri tertulis QS Al-Baqarah ayat 255 (ayat kursi) menggunakan Khat Kufi. Berikut ini tafsir Ibnu Katsir tentang ayat kursi.
Inilah yang disebut ayat kursi. 
Ayat ini mengandung suatu hal yang sangat agung. 
Dan terdapat sebuah hadits shahih dari Rasulullah, yang menyebutkan bahwa ayat tersebut adalah ayat yang paling utama di dalam kitab Allah (al-Qur'an).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab, bahwa Nabi pernah bertanya kepadanya: 
"Apakah ayat yang paling agung di dalam kitab Allah ?"
"Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui," sahut Ubay bin Ka'ab.
Maka Nabi mengulang-ulang pertanyaan tersebut,
kemudian Ubay bin Ka'ab pun menjawab: "Ayat Kursi."
Lalu dia mengatakan: "Engkau akan dilelahkan oleh ilmu, hai Abu Mundzir. 
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dan dua bibir yang senantiasa menyucikan Al-Malik (Allah) di sisi tiang 'Arsy.
(Tafsir Ibnu Katsir. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi'i, 2004).

Sedangkan di bagian dalam bidang ornamen terdapat khat Tsuluts Jali yang bertuliskan 2 nama agung,
"Allah" Sang Pencipta alam semesta, Rabbul 'aalaamiin, dan "Muhammad" manusia terbaik ciptaan-Nya. 
Dua nama ini juga terdapat dalam syahadatain yg menjadi rukun Islam.

Di bagian bingkai segitiga tertulis surah Al-Baqarah ayat 43 tentang perintah shalat berjamaah dan menunaikan zakat.

Artinya, “Laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’," (Surat Al-Baqarah ayat 43).

Syekh Wahbah Az-Zuhayli dalam Tafsir Al-Munir mengatakan, ibadah shalat diungkapkan dengan kata “ruku” pada Surat Al-Baqarah ayat 43.
untuk menjauhkan Ahli Kitab dari cara kuno ibadah shalat mereka yang tidak memiliki ruku’. 
Surat Al-Baqarah ayat 43 mengajari mereka pada ibadah shalat dengan cara agama Islam. 
Ibadah shalat, kata Syekh Wahbah, dapat membersihkan jiwa. 
Sedangkan zakat dapat menyucikan harta. 
Pelaksanaan ibadah keduanya merupakan pernyataan syukur kepada Allah atas nikmat-Nya. 
Zakat sendiri menjadi ibadah istimewa karena dapat mewujudkan prinsip jaminan sosial di tengah masyarakat karena bagaimana pun orang kaya membutuhkan tenaga orang miskin dan orang miskin juga memerlukan uluran tangan orang kaya.

Selanjutnya pada bidang horizontal bagian bawah tertulis hadits Nabi dengan Khat Tsuluts 'Ady tentang perintah meluruskan shaf shalat berjamaah.
Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
“Luruskanlah shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah kesempurnaan shalat” (HR. Bukhari no.690, Muslim no.433).

Pembina Masjid Al-Muhajirin Dr. Zulkifli, M.Ag senang melihat hasil kerja Nashihul dkk.
Salah satu yang menarik pada masjid adalah kaligrafi huruf Arab, yang memiliki makna khusus, baik ayat-ayat dalam Al-Qur’an maupun kutipan dari hadist Nabi yang berhuruf Arab yang memiliki arti buat diketahui jamaah.
"Terimakasih buat Nashihul Amin, Rasoki, M.Basir yang sudah bekerja hingga malam memasang kaligrafi di masjid", ungkapnya.

Ketua Yayasan Masjid Al-Muhajirin Dr. Hasanuddin, M.Si mengapresiasi Nashihul dkk dalam waktu singkat kaligrafi masjid siap dikerjakan bahkan saat lampu matipun mereka tetap bekerja.
Masjid semakin indah dan jamaah menjalani ibadah lebih nyaman dan khusyuk.
"Terimakasih buat Nashihul, Rasoki, M.Basir dan seluruh pengurus masjid, semoga mendapat pahala dari Allah SWT.. Aamiin", ucapnya.

Pembangunan finisihing masjid berlanjut, kaligrafi sudah terpasang dan sebelum puasa juga akan dipasang besi pembatas lantai II (dua) dan besi tangga untuk keamanan jamaah, ujar Ketua Pembangunan Yudi Okdesta.
 
Pantauan di masjid, jamaah yang masuk masjid pada terpesona, semuanya pada melihat ke dinding. Terlihat kaligrafi dengan huruf Arab yang indah menawan sehingga menghasilkan perpaduan yang bagus dan unik.
"masjid tampak indah dan cantik", ungkap Ustadz Syahril didampingi Miftah Alhawi dan jamaah lainnya.

Ketua RW.03 Dusun IV Tarai Bangun, Baharuddin menyampaikan terimakasih kepada pengurus masjid dan jamaah. Alhamdulillah pembangunan masjid banyak kemajuannya.
"Masjid Al-Muhajirin bisa menjadi tempat syiar Islam bagi masyarakat, khususnya di Tarai Bangun Kampar,” paparnya.

Ketua Masjid Al-Muhajirin Dr. Jarir, M.Ag bersyukur pengerjaan kaligrafi sudah siap dikerjakan oleh Nashihul dkk. Masjid terlihat bersih, indah dan cantik dengan terpasangnya kaligrafi.
"Terimakasih kepada jamaah dan seluruh pengurus yang solid bersama membangun masjid sehingga pembangunan masjid ini berjalan lancar," ujarnya.***

Gallery Foto dan Video Pemasangan Kaligrafi






Belum ada Komentar untuk "Terpesona Lihat Kaligrafi Masjid Al-Muhajirin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel