Yuk.. Shalat Berjamaah di Masjid

Ramadhan Mendidik Sifat Jujur, Tausiyah Ustadz Syahril

 
Jamaah Masjid Al-Muhajirin tampak pada semangat dan antusias menjalankan ibadah shalat tarawih malam keempat belas. Ahad, 13 Ramadhan 1442 H (25/04).
Masjid ramai mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa pada semangat, antusias dan penuh perhatian mendengarkan ceramah agama oleh Ustadz Syahril.
 
Dalam tausiyah nya Ustadz Syahril menyampaikan tema Ramadhan Mendidik Sifat Jujur.

Apa itu jujur ?
Jujur berasal dari bahasa Arab yaitu Siddig.
Siddig adalah benar.
Bahasa kita nya jujur.

Jujur itu adalah puncak dari segala akhlak atau sifat-sifat yang terpuji.
Baik itu amanah, fathanah, dan sebagainya. Dan puncak paling atasnya ialah jujur.

Bagaimana pun kita amanah, kalau kita tidak jujur, maka hancurlah amanah.
Bagaimana pun kita menjadi orang yang baik, kalau kita tidak jujur, maka hancurlah kebaikannya.
Apapaun yang kita kerjakan, kalau tidak jujur, maka hasilnya sia-sia.

Kata Rasulullah SAW,
“akan ada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, tidak mendapatkan apa-apa disisi Allah SWT, kecuali hanya menahan haus dan lapar saja, penyebabnya salah satunya tidak jujur”.

Pahala puasa bisa rusak karena yang kita kerjakan dari imsak sampai waktu berbuka puasa, tidak menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dan juga tidak jujur, maka rusak lah pahala puasa kita.

Jadi Ramadhan selama sebulan mendidik kita agar kita menjadi orang yang jujur.

Jujur membawa kepada kebaikan. Dan kebaikan membawa manusia masuk surga.

Dan jauhilah atau hindarilah dusta olehmu, karena dusta membawa kepada kejahatan. Dan kejahatan membawa manusia kepada kehancuran dan masuk neraka.

Siapapun kita, apapun profesi kita, apapun pekerjaan kita, utamakan kejujuran.

Dimana pun kita berada, kalau kita tidak jujur, maka tunggu masa kehancuran.

Misalnya di rumah tangga, jika tidak ada kejujuran, maka bisa hancur rumah tangga.
Walaupun rumah itu bertingkat, perabotannya lengkap, semua serba ada, mobil ada, anak ada, tapi kalau tidak jujur maka bisa hancur rumah tangga karena rusak nya pemimpinnya.
Pemimpin jika rusak, maka akan rusak pula yang dipimpinnya.

Memang ada dusta yang ditolerir atau diperbolehkan, seperti :
1. Menyelamatkan jiwa manusia yang terancam
2. Antara suami dengan istri dan antara istri dengan suami
Suami menyenangkan hati istri dan istri juga menyenangkan hati suami
Ini boleh tapi tidak selalu.

Jadi berbicara masalah jujur ini, jujur yang utama adalah sesuai perkataan dengan perbuatan.

Diakhir tausiyah nya Ustadz Syahril berharap,
Semoga tausiyah singkat ini, bermanfaat buat kita semua.
Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima Allah SWT.
Dan semoga kita yang hadir ini, menjadi hamba Allah yang jujur karena perkataan dengan perbuatan kiat akan dipertanggung jawabkan di akhirak kelak, tutup Ustadz Syahril diakhir ceramah nya.

Malam keempat belas shalat tarawih Ramadhan,  jamaah Masjid Al-Muhajirin ramai memenuhi masjid.
Alhamdulillah ada bebepara jamaah yang berinfak dan jumlah infak malam keempat belas Ramadhan sejumlah Rp.261.000-,

Selepas shalat tarawih dilanjutkan oleh beberapa orang jamaah laki dan perempuan mulai dari anak-anak, remaha dan dewasa bersama-sama Tadarus Al-Quran. ***
 
Gallery foto oleh Nashihul Amin, S.Ag
Penceramah Ustadz Syahril

Belum ada Komentar untuk "Ramadhan Mendidik Sifat Jujur, Tausiyah Ustadz Syahril"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel