Doa Senjata Orang Mukmin, Tausiyah Ustadz Bustamar, S.H.I., M.Sy
Sabtu, 08 Mei 2021
Tulis Komentar
Penceramah Ustadz Bustamar, S.H.I., M.Sy
Malam yang keduapuluh enam shalat tarawih, minggu terakhir bulan Ramadhan jamaah tetap ramai memenuhi Masjid Al-Muhajirin, mereka pada semangat, antusias dan penuh perhatian mendengarkan tausiyah oleh Ustadz Bustamar, S.H.I., M.Sy.
Dalam tausiyahnya Ustadz Bustamar, S.H.I., M.Sy menyampaikan Doa Senjata Orang Mukmin.
Ramadhan tahun ini kita masih diberikan kesehatan, kesempatan ditengah wabah yang melanda saat ini.
Kita diberikan oleh Allah SWT, terutama kekuatan istiqomah, diberikan teguh pendirian hati kita menjalankan pada siang hari berpuasa dan malam harinya mendirikan malam-malam Ramadhan.
Sekurang-kurangnya rasa syukur kita kepada Allah SWT, setiap kita melangkah, setiap perbuatan kita yang baik, setiap kita melaksanakan pekerjaan.
Yang pegawai pergi ke kantor, yang guru pergi ke sekolah, yang petani pergi bertani ke kebun, yang pedagang pergi ke pasar.
Setiap aktivitas yang kita lakukan, sebelum kita memulainya, sebelum kita berangkat dari rumah, bacalah Bismillahirrahmannirrahiim.
Kenapa kalau kita tidak membaca Bismillahirrahmannirrahiim, maka terputuslah dari berkah Allah SWT.
Kalau kita bekerja, berusaha, tentunya kita ingin hasil yang banyak.
Kalau kita ingin punya harta, pasti ingin harta yang banyak.
Harta sebenarnya untuk menyenangkan, tapi kalau tidak diberkahi oleh Allah SWT.
Harta tidak akan menyenangkan, malah jadi menyusahkan, maka keberkahan inilah yang kita minta kepada Allah SWT.
Dalam hadist Rasulullah SAW,
Allah tidak memandang kepada wajah-wajahmu
Allah tidak memandang rupa-rupamu
Allah tidak memandang berapa banyak hartamu
Allah hanya memandang seberapa bersih hatimu dan seberapa banyak amalanmu.
Oleh karena itu bersihkan hati dan perbanyak amalan.
Salah satu amalan yang paling dianjurkan dalam agama Islam yaitu amalan bagaimana kita berdo'a kepada Allah SWT, maka berusahalah.
Disamping berusaha, kita juga berdo'a. Doa yang sering kita ucapkan :
Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.
Artinya : "wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka".
Umar Bin Khatab pernah menceritakan.
"Bekerjalah kamu untuk duniamu, seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya".
Motivasi ini, dalam Islam dilarang kita bermalas-malasan. Bekerja, bekerja dan bekerja seakan-akan kita akan hidup selama-lamanya.
"Dan beramal untuk akhirat, seakan-akan besok pagi kita telah tiada".
Tidak ada satu orang pun diantara kita yang mampu menghentikan Ramadhan. Pergantian detik demi detik, menit demi menit. Ini tidak satu orang pun yang bisa menghentikannya.
Kata Allah SWT, "menantang manusia".
Seandainya engkau hebat, seandainya engkau berpengaruh.
Hai kamu yang punya kekuatan
Hai kamu yang punya power
Hai kamu yang punya harta
Hai kamu pemimpin
Hai kamu yang bisa mengendalikan manusia
Bisa gak kira-kira seandainya saya jadikan malam saja, siapa diantara kamu yang bisa merubahnya menjadi siang.
Tidak ada satu orang pun diantara kamu yang bisa merubah malam menjadi siang, kata Allah SWT.
Dan
Seandainya saya jadikan siang saja, siapa diantara kamu yang bisa merubahnya menjadi malam.
Tidak ada satu orang pun diantara kamu yang bisa merubah siang menjadi malam.
Maka perguliran ini, setiap kita melangkah diatas dunia ini, maka sama saja kita melangkah ke pintu kubur.
Maka dari pada itu, tempatnya kita kembali hanya dua yaitu :
- Surga
- Neraka
Kapan kita memilih ini ?
Sekaranglah kita memilihnya. Apakah kita nanti mau masuk surga ataupun nanti kita mau masuk neraka.
Oleh karena itu, surga pun merindukan kita.
Ada empat golongan yang dirindukan oleh surga yaitu :
1. Orang yang senantiasa membaca Al-Quran
Pada Ramadhan kita tadarus, maka diluar Ramadhan nanti kita juga membaca Al-Quran.
2. Orang-orang yang menjaga pembicaraannya
Bulan puasa ini kita jaga pembicaraan kita, maka sama juga diluar Ramadhan kita jaga.
3. Orang-orang yang berbagi
Makanya Allah SWT mewajibkan zakat kepada kita.
Sedekah terbagi dua (sedekah sunat dan sedekah wajib)
Zakat terbagi dua (zakat mal dan zakat fitrah)
Maka tunaikanlah kedua-duanya.
Dalam Al-Quran Allah SWT menyebutkan,
Orang-orang yang bersedekah, orang-orang yang menginfaqkan hartanya.
Maka ketika dia berinfaq satu, dikalikan oleh Allah SWT menjadi tujuh cabang, masing-masing cabang menjadi seratus.
Jadi 1 X 7 dan 7 x 100
Satu kita berinfaq, maka tujuh ratus dibalas oleh Allah SWT.
Yakinlah orang yang berinfaq akan kaya di dunia dan juga akan kaya di akhirat, itu janji Allah.
Allah SWT tidak pernah memungkiri janjinya.
4. Orang-orang yang berpuasa dalam bulan Ramadhan
Maka teguhkan pendirian kita sampai akhir Ramadhan, penuh puasa kita dalam satu bulan, tutup Ustadz Bustamar, S.H.I., M.Sy diakhir tausiyahnya.
Selepas shalat tarawih dilanjutkan tadarus Al-Quran dan iktikaf sampai subuh oleh beberapa orang jamaah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengharap Ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahala-Nya.***
Gallery foto oleh Nashihul Amin, S.Ag
Gallery foto oleh Nashihul Amin, S.Ag
Belum ada Komentar untuk "Doa Senjata Orang Mukmin, Tausiyah Ustadz Bustamar, S.H.I., M.Sy"
Posting Komentar