Yuk.. Shalat Berjamaah di Masjid

Dr. Khotimah, M.Ag Jelaskan Tentang Syirik Di Majelis Ta’lim Al-Muhajirin

Pada Jum,at, 4 Januari 2024 sebagaimana biasa Majelis Ta’lim Al-Muhajirin melakukan kegiatan rutinitas Ta’lim minggu pertama dengan Dr. Khotimah, M. Ag sebagai narasumbernya. Beliau merupakan dosen Prodi Studi Agama-agama Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau.  
 
Tema Ta’lim dalam acara tersebut adalah tentang “Syirik” beberapa bentuk ke syirikan menurut para ulama terbagi pada 
Pertama: Syirik dalam ibadah, bentuk syirik ini terjadi ketika seseorang menyekutukan Allah Swt dalam ibadah langsung, yaitu beribadah kepada selain Allah Swt atau menganggap ada Tuhan selain Allah Swt. Contohnya adalah menyembah berhala, berdoa kepada makhluk lain seperti jin atau orang-orang suci, atau menganggap bahwa Nabi, wali, atau tokoh agama tertentu memiliki kekuatan Ilahi.
Kedua: Syirik Kecil (Syirik Asghar), yaitu Syirik yang merupakan penyekutuan dalam hal-hal yang lebih kecil atau tidak langsung dalam ibadah. Contohnya adalah riya’ (beribadah untuk pamer kepada orang lain), takabbur (sombong atas amal ibadah. 
Ketiga: Syirik dalam Niat (Syirik dalam Hati), yaitu: Bentuk syirik ini terjadi ketika seseorang menyekutukan Allah Swt dalam niat atau motivasi dalam beribadah. Misalnya, beribadah atau beramal hanya untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, bukan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah. 
Keempat: Syirik dalam Asma dan Sifat (Syirik Fi Asma wa Sifat), yaitu Bentuk syirik ini terjadi ketika seseorang memberikan atribut atau sifat yang seharusnya hanya dimiliki oleh Allah Swt kepada selain-Nya. Contohnya adalah menganggap bahwa makhluk memiliki pengetahuan mutlak, kekuasaan yang absolut, atau pengawasan yang sempurna seperti yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. 
Kelima: Syirik dalam Pengabdian (Syirik Fi Al-‘Ibadah), yaitu Bentuk syirik ini terjadi ketika seseorang mengabdikan diri secara eksklusif kepada selain Allah Swt atau menganggap bahwa selain Allah Swt memiliki kuasa yang sama atau lebih tinggi dalam mengatur urusan hidup. Contohnya adalah menyembah, meminta bantuan, atau mempersembahkan kurban kepada selain Allah dengan keyakinan bahwa mereka dapat memberikan manfaat atau menolak bencana.
Keenam: Syirik dalam Tawasul, yaitu : Bentuk syirik ini terjadi ketika seseorang mencari perantara atau perantaraan dalam ibadah kepada Allah Swt dengan keyakinan bahwa perantara tersebut memiliki kekuatan atau pengaruh yang independen dalam mendapatkan rida (keridhaan) Allah Swt. Meskipun tawassul sendiri bisa diterima jika dilakukan dengan cara yang benar.

Dalam kesempatan itu hadir juga ketua pengurus majelis Ta’lim Masjid Al-Muhajirin Yusmarni Azra dan pengurus Majelis Ta’lim Masjid Al-Muhajirin. Bersama sekitar 30 jamaah yang hadir mereka sangat antusias dengan materi yang disampaikan oleh Dr. Khotimah, M. Ag.***
 

Belum ada Komentar untuk "Dr. Khotimah, M.Ag Jelaskan Tentang Syirik Di Majelis Ta’lim Al-Muhajirin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel