Yuk.. Shalat Berjamaah di Masjid

Hikmah Puasa, Tausiyah Malam Kelima Tarawih Ramadhan


Jamaah Masjid Al-Muhajirin tampak pada semangat dan antusias menjalankan ibadah shalat tarawih malam kelima. Jumat, 4 Ramadhan 1442 H (16/04).
Masjid ramai mulai dari anak-anak sampai dewasa, penuh perhatian mendengarkan ceramah agama oleh Ustadz Abdul Wahid.
 
Dalam tausiyah nya Ustadz Abdul Wahid menyampaikan judul santapan rohani Ramadhan malam yang kelima ini yakni Hikmah Puasa.
 
Tidak akan dapat hikmah puasa kalau puasanya hanya menahan lapar dan dahaga saja. Sampai mati tidak akan memperoleh hikmah puasa, kalau puasanya hanya zahir saja tetapi batin nya tidak berpuasa.
 
Puasa adalah ibadah vertikal
Shalat juga ibadah vertikal
Maka puasa ini adalah untuk Allah
Shalat untuk Allah 
Yang kita sembah Allah SWT.
 
Tapi kalau puasanya hanya puasa zahir saja, tidak akan memperoleh hikmah-hikmah puasa. 

Segala yang dapat membatalkan puasa itu dicatat, jangan sampai mengerjakan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Dan yang perlu diperhatikan puasa nya juga batin nya.

Apa puasa batin ?
  • Kalau puasa jangan suka iri dengki
  • Kalau puasa jangan suka ghibah. 
Ghibah itu adalah :
  • Suka SMS
  • Suka menceritakan aib-aib saudaranya ke orang lain
  • Suka adu domba
Kalau puasa hanya menahan lapar dan dahaga saja, kita pasti tidak punya empati 
  • Tidak punya empati terhadap anak yatim
  • Tidak punya empati terhadap fakir miskin
  • Pasti suka membentak-bentak atau mengusir atau menghardik anak yatim dan fakir miskin.
Tapi kalau puasa nya zahir dan batin pasti patuh dan benar.
Dan adapun orang yang patuh terhadap kebesaran Rab-nya. 
Dapat mengendalikan diri dari kehendak hawa nafsunya.
Maka sesungguhnya, surga lah tempat kembalinya.

Bukan kah kita tahu bahwa ending puasa itu adalah 
Allah SWT ampunkan dosa-dosa kita yang telah lalu.
Kalau dosa-dosa kita sudah Allah SWT ampunkan, pasti kita sukses puasa Ramadhan nya, zahir batin puasa kita pasti jadi penyabar.

Sebelum berpuasa emosian dan pemarah.
Tapi setelah dia berpuasa dengan baik dan benar, iman nya sangat terasa, dia itu Alhamdulillah.
Ayah saya tahun ini tidak marah kata si anak
Alhamdulillah tensi ayah saya turun tahun ini
Alhamdulillah perut ayah saya sudah mulai mengecil baru empat hari puasa.

Tapi kalau puasa nya menurutkan hawa nafsu, pasti malam hari banyak makan dan siang hari banyak tidur.
Jadi nya perut tambah buncit, tensi tambah tinggi, emosi tambah tinggi,  piring dan sendok terbang setiap pagi. Tapi bukan jamaah Al-Muhajirin.
 
Ustadz Abdul Wahid mengatakan jamaah Masjid Al-Muhajirin semua nya calon-calon penghuni surga.
Aamiin 
"jawab serentak Jamaah"
 
Diakhir ceramahnya Ustadz berucap semoga jamaah yang ramai malam ini tetap istiqomah.
Malam ke-5 ramai, malam ke-29 ramai, dan malam terakhir juga ramai, tutup Ustadz Abdul Wahid diakhir ceramah nya. 

Malam kelima shalat tarawih Ramadhan,  jamaah Masjid Al-Muhajirin ramai memenuhi bagian bawah dan bagian lantai dua masjid.
Alhamdulillah ada bebepara jamaah yang berinfak dan jumlah infak malam kelima Ramadhan sejumlah Rp.619.000-,
 
Selepas shalat tarawih dilanjutkan oleh beberapa orang jamaah laki dan perempuan mulai dari anak-anak hingga dewasa bersama-sama Tadarus Al-Quran. ***
 
Gallery foto oleh Nashihul Amin, S.Ag
Penceramah Ustadz Abdul Wahid

Belum ada Komentar untuk "Hikmah Puasa, Tausiyah Malam Kelima Tarawih Ramadhan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel