Yuk.. Shalat Berjamaah di Masjid

Meraih Malam Lailatul Qadar, Tausiyah Ustadz Dr. Lukmanul Hakim, MA

Alhamdulilah, Ramadhan 1443 H sudah masuk malam keduapuluh shalat tarawih berjamaah di Masjid Al-Muhajirin. Jadwal kajian rutin setiap hari di bulan Ramadhan. Jamaah tetap pada semangat, antusias dan penuh perhatian mendengarkan tausiyah oleh Ustadz Dr. Lukmanul Hakim, MA. Kamis (21/04/2022).

Dalam tausiyah Ustadz Dr. Lukmanul Hakim, MA menyampaikan tentang cara meraih malam lailatul qadar.

Kata Aisyah, Rasulullah SAW ketika sampai sepuluh hari terakhir Ramadhan, Rasulullah mengencangkan ikat pinggangnya, maksudnya memperbanyak ibadah demi raih lailatul qadar.

Kapan terjadinya malam lailatul qadar, menurut kabanyakan ulama yakni di tanggal ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Ustadz Dr. Lukmanul Hakim, MA bertanya ke jamaah, mana yang ramai shalat tarawih berjamaah di masjid, apakah diawal atau diakhir ?
Rata-rata masjid yang ia jumpai semakin akhir semakin sedikit jamaahnya, rugilah orang-orang yang meninggalkan masjid.
Padahal Nabi SAW mengajarkan kita tetap fokus ibadah dari awal sampai akhir Ramadhan, ujarnya.

Kemudian dikatakan Aisyah, 
Rasulullah SAW diakhir Ramadhan semakin banyak ibadahnya dan mengajak keluarganya meningkatkan ibadah baca Al-Quran, zikir, puasa, shalat sunat dan lainnya.

Kenapa Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir semakin banyak ibadahnya ?
Karena ada yang ingin dicari yaitu meraih dan mendapatkan malam lailatul qadar.

Kita menyadari, usia umat Nabi Muhammad SAW berkisar antara 60 tahun sampai dengan 70 tahun. Hanya sedikit saja yang bisa melampui usia 70 tahun. Tidak seperti umat nabi-nabi sebelumya usianya sampai ribuan tahun.

Oleh karena itu kita umat Nabi Muhammad SAW gunakan umur sebaik mungkin untuk beribadah, terkhusus mencari dan mendapatkan malam lailatul qadar di bulan Ramadhan.

Surah Al-Qadr ayat 3.
Arab-Latin: Lailatul-qadri khairum min alfi syahr 
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Itulah kenapa adanya malam lailatul qadar, agar umat Nabi Muhammad SAW yang usianya pendek bisa mendapatkan amal seperti umat nabi-nabi sebelumnya yang berusia panjang hingga ribuan tahun.

Allah SWT memuliakan dan memberikan lailatul qadar buat muslim yang bersungguh-sungguh beribadah dan mencari malam lailatul qadar dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir Ramadhan selalu beritikaf di masjid hingga akhir hayatnya.

Ustadz Dr. Lukmanul Hakim, MA mengharapkan jamaah untuk fokus beribadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Ajak keluarga, anak, saudara melakukan dan memperbanyak ibadah yang dianjurkan dan itikaf di masjid.

Itikaf adanya hanya di masjid, tidak ada itikaf di rumah. Di masjid kita bisa lebih fokus beribadah, fokus melakukan amalan-amalan dan berharap mendapatkan malam lailatul qadar.

Menurut sebagian ulama, ciri-ciri lailatul qadar 
  1. Lailatul qadar malamnya tenang dan cerah
  2. Malam itu suhunya tidak panas dan tidak dingin
  3. Matahari pada paginya berwarna merah dan terang.
Akan tetapi ciri-ciri diatas bisa saja berubah karena kondisi sekarang cuacanya sulit ditebak dan berubah-rubah.

Ustadz mengajak agar jamaah memaksimalkan ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Semoga kita bersemangat beribadah dan kita berdoa agar dipertemukan dengan malam lailatul qadar, tutup Ustadz Dr. Lukmanul Hakim, MA diakhir ceramahnya.

Diakhir kajian, Ustadz Dr. Lukmanul Hakim, MA membuat tausiyah semakin menarik dengan pemberian hadiah buat dua orang anak (laki-laki dan perempuan) yang bisa menjawab pertanyaan kajian malam ini.

Setelah tausiyah dilanjutkan shalat tarawih dan witir berjamaah, dipimpin oleh imam masjid Ustadz Jalinus, S.Ag dengan lantunan ayat suci Al-Quran yang indah. 

Selepas Shalat Tarawih dilanjutkan oleh beberapa orang jamaah tadarus Al-Quran. Kegiatan tadarus berlangsung rutin setiap Ramadhan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengharap Ridha-Nya, memperoleh keutamaan dan pahala-Nya dan memakmurkan masjid.***

Gallery foto oleh Tim IT

















Belum ada Komentar untuk "Meraih Malam Lailatul Qadar, Tausiyah Ustadz Dr. Lukmanul Hakim, MA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel