Yuk.. Shalat Berjamaah di Masjid

Toleransi Dalam Islam, Tausiyah Ustadz Rahman Alwi, MA

Masjid Al-Muhajirin rutin adakan tausiyah setiap hari di bulan Ramadhan. Sepuluh malam terakhir Ramadhan 1443 H, tepatnya malam ke-24 shalat tarawih, jamaah antusias dan penuh perhatian mendengarkan tausiyah oleh Ustadz Rahman Alwi, MA. Senin (25/04/2022).

Ustadz Rahman Alwi, MA, beliau asal DKI Jakarta dan saat ini sebagai dosen Kampus UIN Suska Riau. Dalam kajian Ramadhan menyampaikan tentang toleransi dalam Islam.

Apa itu tolerensi yaitu tenggang rasa. Menerima perbedaan yang ada dengan orang lain, tenggang rasa kepada orang yang berbeda.

Tolerensi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tasamuh. 
Kenapa ini penting ?
Karena manusia ini berbeda-beda.

Secara mayoritas dalam beribadah kita ini ada perbedaannya, ada 4 mazhab yakni :
  1. Mazhab Hanafi 
  2. Mazhab Maliki 
  3. Mazhab Syafi’i 
  4. Mazhab Hambali 
Muslim harus paham, jika kita berbeda pemahaman, jangan sampai orang Islam yang satu dengan orang Islam yang lainnya saling menyalahkan, jangan saling mengkafirkan dan jangan membuat permusuhan.

Contoh : saat shalat subuh di rakaat kedua, ada yang baca doa qunut dan sebagian orang ada juga yang tidak baca doa qunut sama sekali. Ini jangan dianggap perbedaan.

Menyikapi perbedaan ini, para imam mazhab saling bertoleransi dan tidak saling menyalahkan.
“Pendapatku ini benar, ada kemungkinan pendapat orang lain juga benar dan begitu juga sebaliknya”. Tolerensi tidak menyalahkan pendapat orang lain.

Dalam agama Islam, ibadah dikerjakan sesuai dengan tuntunan syari'at Islam yang berpedoman kepada Al qur'an dan hadist Nabi Muhammad SAW yang merupakan sumber hukum dan pedoman hidup umat Islam.

Ada juga yang tidak dicontohkan oleh Nabi SAW. Salah satu contohnya pengumpulan Al-Quran menjadi mushaf Al-Quran. 

Di zaman Rasulullah SAW Al-Qur’an belum dikumpulkan menjadi satu mushaf, namun masih terpisah-pisah dan ditulis di pelepah kurma, kulit dan lain-lain. Saat Rasulullah SAW menerima wahyu, sahabat yang mendengarkannya lalu menuliskan dan di simpan di rumah masing-masing.

Di zaman khalifah Abu Bakar Ashshiddiq radhiyallahu ‘anhu setelah terjadi Perang Riddah panyak para penghafal al-Qur’an yang gugur sebagai syuhada’, sehingga muncul inisiatif dari Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu untuk mengumpulkan Al Qur’an menjadi satu mushaf. Pada awalnya Khalifah Abu Bakar Ashshiddiq radhiyallahu ‘anhu menolaknya karena takut menjadi bid’ah, karena Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya. Namun, setelah beliau beristikharah maka beliau menyetujuinya. Kemudian, beliau memanggil Zaid Bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu guna mencari dan mengumpulkan naskah Al-Quran yang ditulis di atas pelepah kurma, permukaan batu cadas dan dari hapalan para sahabat. Dan Al-Quran menjadi satu mushaf 30 juz.

Ini adalah bid’ah yang baik, mengumpulkan menjadi satu mushaf Al-Quran.

Maka tidak semua bid’ah itu sesat. Bid'ah terbagi dua yaitu :
  1. Bid’ah hasanah (yang baik)
  2. Bid’ah sayyi’ah (yang buruk)
Sudah banyak dilakukan bid’ah hasanah (yang baik) diantaranya,
  • Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
  • Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Kedua ini memang tidak ada di zaman Nabi SAW tapi ini bagian dari syiar agama Islam, ini disebut bid’ah hasanah (yang baik).

Maka disini kita perlu toleransi, ada yang sudah berjalan di masyarakat. Inilah toleransi sesama muslim dalam beribadah. Tutup Ustadz Rahman Alwi, MA diakhir kajian Ramadhan.

Diakhir kajian, Ustadz Rahman Alwi, MA membuat tausiyah semakin menarik dengan pemberian hadiah yang sudah disiapkan oleh pengurus masjid buat dua orang anak (laki-laki dan perempuan) yang bisa menjawab pertanyaan kajian malam ini.

Setelah tausiyah dilanjutkan shalat tarawih dan witir berjamaah, bertindak sebagai imam shalat Muhammad Fatih Zaki.dengan lantunan ayat suci Al-Quran yang indah. 

Selepas Shalat Tarawih dilanjutkan oleh beberapa orang jamaah tadarus Al-Quran dan itikaf di masjid. Kegiatan ini berlangsung rutin setiap Ramadhan di Masjid Al-Muhajirin.***

Gallery foto oleh Tim IT


Belum ada Komentar untuk "Toleransi Dalam Islam, Tausiyah Ustadz Rahman Alwi, MA"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel